Tinjau Kinerja PLTU Lontar Banten, Sugeng Parwoto: Meski Gunakan Batu Bara, Emisi Karbon Dapat Dikendalikan
![]() |
Sugeng Suparwoto |
Menurutnya, PLTU Lontar merupakan salah satu PLTU terbesar di Indonesia yang memiliki tata kelola dan tata kerja yang sangat baik.
“Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar di Banten ini termasuk PLTU yang besar karena di sini terdiri dari 4 unit, satu unitnya 315 MW jadi total menjadi 1 Giga 260 MW ini termasuk besar," ujar Sugeng.
"Tadi dipaparkan bagaimana tata kelola dan tata kerja baik aspek teknis maupun nonteknis dari PLTU ini disampaikan cukup menggembirakan karena disini telah memenuhi unsur-unsur yang sebagaimana kita harapkan,” ujar imbuhnya.
Sugeng menyampaikan hal tersebut usai memimpin Kunjungan Kerja Komisi XII ke PLTU Lontar, Kabupaten Tangerang, Banten, belum lama ini.
Lebih lanjut, Sugeng juga mengungkapkan kepuasan atas upaya pengelola PLTU dalam memenuhi berbagai standar yang diharapkan, khususnya dalam hal pengelolaan lingkungan.
PLTU Banten 3 Lontar menggunakan batubara kalori rendah yang dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan batubara kalori tinggi.
“Kami sangat menggembirakan karena meskipun menggunakan batubara, emisi karbon yang dihasilkan PLTU ini dapat dikendalikan dengan baik, bahkan berada di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah,” ujar politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut.
Legislator Dapil Jateng VIII ini juga menambahkan bahwa keberhasilan ini bisa menjadi contoh bagi PLTU lainnya di Indonesia dalam menjalankan operasional yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan.
“Ini adalah contoh nyata bahwa meskipun PLTU berbasis batubara, dengan teknologi yang tepat, dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalkan,” pungkasnya.*