NEWS

Ambrolnya Jembatan Cimadur, DPRD Lebak: APH Harus Turun Tangan

 

Jembatan Cimadur di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, ambrol. 
CILANGKAHAN.COM - Anggota DPRD Kabupaten Lebak Ujang Giri Ugi meminta aparat penegak hukum (APH) mengidentifikasi ambrolnya pembangunan Jembatan Cimadur yang berlokasi di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. 

Ugi mengatakan bahwa kualitas bangunan diduga tidak sesuai spek, sehingga mengakibatkan kerusakan parah. 

Menurut anggota dewan yang berasal dari daerah pilihan (Dapil) 4 ini, ambrolnya tembok penahanan tebing di jembatan Cimadur bukan disebabkan oleh bencana alam. 

Seharusnya, jika pada pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan anggaran yang digelontorkan, hasil bangunan tidak cepat rusak, dan tidak perlu menelan kembali anggaran negara. 

Wakil rakyat yang bergelar doktor ini meluapkan kekecewaannya, lantaran ada anggaran sia-sia yang dibuang untuk pembangunan sarana umum yang akhirnya kembali rusak. 

"Padahal tidak ada bencana banjir bandang tapi malah ambrol, ini patut dicurigai kualitas pembangunannya, kalau kualitasnya bagus gak bakalan ambrol," kata Ugi Ujang Giri, Minggu (18/5/2025). 

Ugi meminta aparat penegak hukum memeriksa kontraktor dan pejabat terkait, yang melaksanakan pekerjaan sebelumnya pembangunan jembatan dua yang berada di jalan nasional tersebut. 

"Entah kajian teknis pembangunannya atau tidak sesuai spek itu ranahnya pelaksana, ada tidaknya unsur pidana itu urusannya APH (Aparat Penegak Hukum), bagusnya APH harus turun tangan melakukan identifikasi atas ambrolnya penahan tebing dan air tersebut," tandas Ugi. 

Lebih lanjut, apabila ditemukan ternyata kualitas hasil pekerjaan yang buruk, itu sangat disayangkan. 

Menurut Ugi, di tengah efesiensi angaran pemerintah, harus ada biaya yang kembali dianggarkan untuk kegiatan pekerjaan di titik lokasi yang sama. 

Padahal, anggaran tersebut bisa dipergunakan untuk kegiatan yang lebih urgent di sektor lain, yang masih membutuhkan pembangunan. 

"Jika ambrolnya karena buruknya kualitas pembangunan hal ini sangat disayangkan karena harus dianggarkan kembali pakai uang rakyat, padahal anggaran bisa dimanfaatkan ke pembangunan lainnya kalau kualitas jembatan tersebut bagus," tambah Ugi. 

Selain Jembatan, pekerjaan yang dinilai merugikan uang negara terjadi di beberapa titik pekerjaan jalan Nasional Bayah-Cibareno, yang juga mengalami amblas tepatnya di ruas Pamubulan.

Diketahui, pemerintah sudah menganggarkan biaya sebesar Rp 8,7 milir lebih untuk Penanganan Longsoran Ruas Jalan Bayah-Cibareno-BTS Jawabarat dan Perbaikan Abutmen Jembatan Cimadur.

Saat ini proses pekerjaan tengah dilaksanakan oleh pemenang tender yakni CV. Benq Project. ***

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image