Kepsek SMKN 2 Cihara Diminta Transparan Buka Usulan Lahan untuk Pembangunan Unit Sekolah Baru
![]() |
Kegiatan audiensi masyarakat bersama KCD Pendidikan Provinsi Banten, wilayah Lebak. |
Ketua IKA Rujai menyampikan, kepeduliannya terhadap masyarakat pelosok khususnya di Desa Citeupuseun yang harus mendapat perhatian khusus oleh pemerintah salah satunya adanya sekolah yang layak di sana.
"Kami banyak mendapat aduan dari Masyarakat Desa Citeupuseun karena sekolah akan dipindahkan, hal ini menjadikan masyarakat resah dan tidak kondusip sehingga kami inisiatif menjembatani masyarakat," ungkapnya.
Rujai mempertanyakan proses pembangunan unit sekolah baru yang dinilai tidak transparan, sehingga masyarakat bingung tiba-tiba ada informasi sudah ada 2 calon lahan yang diusulkan, tetapi bukan di daerah Desa Citepusen.
"Jelas kami dibuat kaget dengan informasi yang beredar bahwa sekolah SMKN 2 Cihara ini akan dibangun di luar Wilayah Desa Citeupuseun, karena tahapannya tidak dilakukan, kami menduga adanya kongkalikong dalam proses pengadaan tanah yang tidak transparan oleh piihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah," ujarnya.
Rujai juga sangat menyayangkan sikap sekolah yang tidak menghargai aturan. Karenanya Dia meminta agar kepala sekolah harus mencabut dua usulan tanah tersebut.
"Sekali lagi kami tegaskan bahwa dua usulan itu adalah hasil kepentingan kepala sekolah dan kepala sekolah juga wajib membatalkan dua usulan itu, jika tidak, kami akan laporkan ke pihak berwajib dan aksi pecat kepala sekolah yang arogan," tandasnya.
Senada, Sekertaris Desa Citepusen, Sangsang mengatakan bahawa selama ini kepala sekolah SMKN 2 Cihara belum pernah berkomunikasi dengan pihak desa kaitan dengan permohonan usulan lahan untuk pembangunan unit sekolah baru.
"Betul selama kepala sekolah menjabat belum pernah ada silaturahmi atau kunjungan ke kantor desa, apalagi membahas terkait Rencana Pembangunan Sekolah baru, dikira kami tidak ada kali," ucap Sangsang.