NEWS

Pengakuan Alumni PKBM Melati Tigaraksa: Semula Hanya Butuh Ijazah Untuk Bekerja, Ternyata Kini Jalani Profesi Praktisi Hukum

Warga Belajar PKBM Melati Tigaraksa


CILANGKAHAN.COM -
Terkendala melanjutkan pendidikan di lembaga pendidikan formal bukanlah halangan untuk maju dan merubah kehidupan.

Selain sekolah atau lembaga pendidikan formal, pemerintah pun mengakui keberadaan lembaga pendidikan non formal, seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Bahkan, di Kabupaten Tangerang, seorang lulusan PKBM, yang semula ingin punya ijazah untuk bekerja, kini malah jadi praktisi hukum.

Sosok tersebut adalah Uca Supriyatna, yang kini aktif di organisasi Karang Taruna dan menjalani profesi praktisi hukum.

Uca yang kini aktif di kepengurusan Karang Taruna Desa Tegal Sari Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang itu, memulai belajar di PKBM Melati.

Ia menceritakan,  ngikut belajar di PKBM Melati Tigaraksa itu, bermula dari sekadar ingin memperoleh ijazah untuk bekerja.

Namun, ternyata dari PKBM Melati itu pula, ia tak menyangka bakal melakoni profesinya saat ini. "Saya tidak menyangka jadi seperti saat ini," ujar Uca Supriyatna, alumni tahun ajaran 2018.

Bagi Uca, PKBM Melati menjadi sumber inspirasi dan harapan bagi mereka yang ingin berubah dan berkembang.

"Jadi, bagi siapapun yang ingin merubah kehidupan yang lebih baik dan bermakna belajar saja di PKBM," imbau Uca Supriyatna penuh rasa syukur.


Mengenal PKBM Melati Tigaraksa

Tingginya angka tidak sekolah (ATS) tersebar di semua wilayah, tanpa terkecuali Kabupaten Tangerang.

Karenanya, kehadiran pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) menjadi solusi dan pilihan tepat bagi mereka yang ingin menikmati pendidikan dan berkembang di tengah berbagai kondisi hidup.

"Kami berusaha meningkatkan kualitas hidup dan kecakapan manusia melalui pendidikan nonformal," kata Muhammad Ardani, Ketua PKBM Melati Tigaraksa.

Menurutnya, tidak ada alasan dan kendala selama ingin maju dan berkembang. Pendidikan nonformal memberikan kesempatan bagi semua orang untuk berkembang dan meraih kesempatan yang lebih baik dalam aktivitas kehidupan.

Terbukti lulusan pendidikan nonformal, diungkapkan Ardani, melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan berhasil meraih cita-citanya.

"Ada yang menjadi lawyer, wirausaha, bahkan menjadi ASN," kata Ardani. 

Sekitar 600 orang warga belajar paket B dan C (setingkat SMP dan SMA-red) menjadi binaan PKBM melati dan tersebar di beberapa desa diantaranya di Desa Sodong, Desa Cileles, Citra Raya, dan Desa Pete.

"Warga belajar itu ada di Desa Sodong, Cileles, Pete, dan Citra Raya," ungkap Ardani.

Rutinitas belajar setiap akhir pekan yang fleksibel menjadikan pusat kegiatan belajar Melati dilirik DPD KNPI Kabupaten Tangerang untuk turut serta berperan aktif mengurangi angka tidak sekolah.

"DPD KNPI Kabupaten Tangerang telah menjalin kerjasama dengan untuk mengikuti program paket B dan C," lanjut Ardani. 

Ia juga mengatakan, ada juga pondok pesantren yang ikutserta mendidik santrinya dengan program kesetaraan paket B.

"Mereka ikut paket B dan belajar setiap hari di pondok," tegas pria yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan itu. (YAT)*

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image