Warga Desa Hegarmanah di Lebak Gelar Aksi Damai, Tuntut Penyelesaian SPPT hingga Jalan Wisata
Dalam aksinya, mereka menuntut agar sejumlah masalah di desa mereka segera diselesaikan, dan tidak dibiarkan berlarut-larut.
Dalam aksi tersebut, Koordinator Lapangan, Beni, menyatakan bahwa ini merupakan kali kedua warga menggelar audiensi dengan pihak kecamatan.
“Kami sebelumnya sudah pernah audiensi terkait kinerja kepala desa. Namun, sampai saat ini belum ada solusi," ungkapnya.
Kata Beni, jika permasalahan ini tak kunjung diselesaikan, mereka akan mendorong hal ini sampai ke tingkat kabupaten.
Bahkan bakal meminta inspektorat, kepolisian dan kejaksaan untuk mengungkap permasalahan yang terjadi di desanya.
"Jika kali ini juga tidak ada penyelesaian, kami akan bawa masalah ini ke tingkat kabupaten,” tegas Beni, menambahkan.
Beni menuturkan, beberapa permasalahan yang diangkat oleh warga di antaranya adalah masalah Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) yang masih belum terselesaikan.
Kemudian status pembangunan jalan pariwisata yang belum jelas, pengelolaan aset desa, pembangunan tahun 2023 yang belum tuntas, dan mempertanyakan keberadaan besi jembatan.
“Kami ingin kejelasan, terutama soal pembangunan dan aset desa. Kami butuh transparansi dari pemerintah desa,” lanjut Beni.
Di sisi lain, Camat Panggarangan, Ahmad Faidlullah, yang menemui langsung para demonstran, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi warga.
"Kami akan menampung laporan dari warga Desa Hegarmanah dan berkoordinasi dengan pihak desa," katanya.
"Kami akan mempertimbangkan apakah ini perlu dibawa ke tingkat kabupaten atau bisa diselesaikan melalui musyawarah di desa,” tambah Ahmad.
Namun, warga kecewa karena Kepala Desa Hegarmanah tidak hadir dalam audiensi tersebut, yang menurut mereka menunjukkan kurangnya tanggung jawab dalam menangani persoalan desa.
Aksi berlangsung tertib dan diakhiri dengan janji dari pihak kecamatan untuk menindaklanjuti keluhan warga.
Meski demikian, warga tetap bersiap membawa kasus ini ke instansi yang lebih tinggi jika tidak ada perkembangan berarti. (Eru)