ASN Minta Polisi Tangkap Dalang Utama Kasus Demo Berujung Maut di DPRD Lebak
![]() |
Pegawai ASN di Bapenda Lebak, Triana. |
CILANGKAHAN.COM - Salah seorang pegawai ASN di Lebak ikut berkomentar terkait demo berujung maut di Kantor DPRD Kabupaten Lebak pada 23 September 2024 lalu.
Ia berharap polisi terus mengembangkan kasus ini dan tidak hanya menangkap dua orang diduga pelaku penyebab unjuk rasa ricuh.
Menurutnya, dua orang peserta aksi yang sudah diamankan pihak kepolisian hanya korban kambing hitam, sementara ada otak penggerak di belakang layar yang masih bebas berkeliaran.
"Saya tidak ingin kasus Vina Cirebon kembali terjadi di Lebak, pelaku sebenarnya bebas, sementara orang lain yang hanya ikut-ikutan dikorbankan," kata pegawai ASN Lebak, Triana kepada Cilangkahan.com, Minggu (13/10/2024).
Pegawai yang saat ini bertugas di Bapenda Kabupaten Lebak ini menduga bahwa dalang utama demo ricuh menolak Juwita Wulandari menjadi ketua dewan tersebut merupakan diduga oknum anggota dewan terpilih di Lebak.
Bahkan, Triana menyebutkan diduga pelaku lain berinisial DK merupakan suruhan oknum anggota dewan yang bertugas menghimpun massa untuk melakukan aksi unjuk rasa.
"Saya harap polisi segera menangkap pria berinisial DK dan segera panggil saudara JIJ," tandas Triana.
Karenanya, pria asal Kecamatan Malingping ini berharap agar polisi bekerja maksimal dan profesional.
"Saya minta Polres Lebak tidak berhenti melakukan penyelidikan kasus ini, tegakkan supremasi hukum di wilayah Lebak dengan tidak memandang bulu," tegasnya.
Terakhir, Triana menyampaikan belasungkawa atas wafatnya anggota Satpol PP Lebak bernama Yadi yang tengah bertugas mengamankan aksi unjuk rasa.
Dirinya tidak ingin kejadian tersebut kembali menimpa orang lain terutama dirinya.
"Sebagai sesama pegawai di Lebak saya sangat prihatin dan ikut berbelasungkawa, semoga kejadian ini tidak terulang, saya juga berharap agar semua pihak ikut mendorong agar kasus ini ditindaklanjuti sampai tuntas," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang peserta aksi unjuk rasa yang mengakibatkan anggota Satpol PP meninggal dunia diamankan pihak kepolisian.
Dari pengakuan keduanya, mereka disuruh dan beri sejumlah uang untuk melakukan aksi unjuk rasa menolak Juwita Wulandari jadi Ketua DPRD Lebak. **