Anggota Satpol PP Lebak Meninggal Dunia Saat Amankan UNRAS, Musa Minta Polisi Periksa Politisi PDIP
![]() |
Anggota DPRD Banten, Musa Weliansyah. |
CILANGKAHAN.COM - Anggota DPRD Provinsi Banten Musa Weliansyah mendesak aparat kepolisian segera mengusut tuntas terkait aksi demonstrasi anarkis di Gedung DPRD Kabupaten Lebak yang mengakibatkan seorang anggota Satpol PP meninggal dunia.
Musa juga dengan jelas menyebutkan nama Anggota Dewan Lebak yang diduga ikut terlibat dari partai PDIP agar diperiksa oleh kepolisian.
"Saya minta Polres Lebak harus segera mengusut tuntas kasus ini, penyidik harus objektif dan profesional siapapun yang terlibat harus diperiksa, termasuk anggota DPRD Fraksi PDI-P yaitu Junaedi Ibnu Jarta harus dimintai keterangan oleh polisi karena peristiwa 23 September itu aksi penolakan dr Juwita menjadi ketua DPRD. Artinya itu demo salah alamat dan diduga ada oknum yang berkepentingan," tegasnya, Sabtu (12/10/2024).
Menurut Musa, kasus tersebut bisa segera terungkap apabila pihak kepolisian serius menanganinya.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Banten ini juga menyarankan agar Polres Lebak melibatkan tim Siber Polda Banten untuk mempermudah penyelidikan, sehingga aktor utama dalam aksi anarkis yang terjadi pada Tanggal 23 September lalu itu segera tertangkap.
"Saya yakin jika ini diusut tuntas dengan melibatkan tim penyidik dari Siber Polda Banten siapa pelaku penggerak demo tersebut akan terungkap, gak sulit kok membongkar kasus ini selama penyidik serius ingin mengusut secara tuntas," tandasnya.
Bahkan, Musa juga menduga bahwa para peserta aksi yang menyampaikan penolakan terhadap dr Juwita sebagai Ketua DPRD Lebak adalah massa bayaran.
"Bukan rahasia umum konflik yang terjadi di internal PDI-P Lebak, sebelumnya ada gerakan-gerakan tertentu ditubuh DPRD hingga keluarnya surat dukungan fraksi, demo penolakan yang mengatasnamakan aktivis hingga demo anarkis 23 September, bisa dilihat identitas mereka yang diduga kuat demo bayaran untuk kepentingan seseorang," ucapnya.
Karenanya, Anggota dewan asal Dapil Lebak ini berharap polisi memeriksa seluruh pimpinan fraksi di DPRD Lebak yang memiliki koneksi dengan salah seorang politisi PDIP.
"Polisi harus memanggil siapapun yang memiliki konektivitas dalam gerakan penolakan dr Juwita dan yang memberi dukungan pada Junaedi Ibnu Jarta seperti para pimpinan fraksi DPRD Lebak yang melakukan pertemuan dengan Jun Jarta di Hotel Katineung," paparnya.
Kata Musa, alasan pertemuan tersebut yang melatarbelakangi ada dugaan kuat bahwa gerakan aksi demo yang mengatasnamakan aktivis itu ditumpangi seseorang yang memiliki kepentingan politik.
Musa ingin kasus ini diusut tuntas dan dalang utamanya segera ditangkap, karena aksi unjuk rasa tersebut telah menyebabkan seorang tulang punggung keluarga yang sedang bertugas meninggal dunia.
"Itulah kenapa saya minta agar penyidik dari Sat Reskrim Polres Lebak harus melibatkan tim dari Unit Siber Polda Banten untuk memudahkan penyelidikan mendapatkan petunjuk melalui transaksi elektronik komunikasi peserta aksi dan pihak-pihak lain yang memiliki konektivitas," tuturnya. **